Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 08:57:05【Resep】713 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(7)
Sebelumnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Selanjutnya: Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
Artikel Terkait
- Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
- Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Ekonomi TW
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- Ekonomi TW
Resep Populer
Rekomendasi

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan

Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan